Tuhan, nampaknya
kita perlu bicara. Aku tak tahu bahasa apa yang Kau pakai untuk menyampaikan
wahyumu. Aku tak tahu bahasa apa yang kau pakai ketika kami masih abu, aku
bahkan tak tahu bahasa apa yang kau pakai untuk mengadili semuanya nanti. Yang
aku tahu, kau pasti mengerti bahasa apapun yang aku pakai.
Aku tidak ingin
menantangmu Tuhan, aku hanya ingin berbagi keresahanku kepadamu selaku inti
dari Aku. Aku tahu bahwa kau lebih tau dari aku. Tapi kenapa kau tak mau
berbagi sedikit denganku? Aku bagaikan ditusuk dengan ribuan jarum yang
dilumuri virus HIV yang perlahan tapi pasti menggerogoti setiap sel dalam
tubuhku. Apa kau juga merasakannya Tuhan? Apa kau juga ikut terinfeksi
bersamaku?