Dua hari lalu, aku bertemu dengan seorang lelaki bernama Eka di perpustakaan. di antara banyak orang yang berada di sana, entah mengapa aku memilihnya untuk berkomunikasi denganku.Dia bercerita banyak tentang seseorang bernama Ajo Kawir dan pacarnya yang bernama Iteung, serta burung yang tidur panjang.
Dalam ceritanya, Ajo Kawir dan Iteung adalah sepasang manusia yang saling jatuh cinta. mereka dipertemukan dalam keadaan yang sama sekali jauh dari kata romantis jika kita menggunakan kacamata FTV untuk melihatnya. Iteung adalah seorang Body Guard, sementara Ajo Kawir adalah orang yang ingin "memberi pelajaran" kepada orang yang dilindungi oleh Iteung. setelah terjadi perkelahian hebat di antara keduanya, merekapun saling jatuh cinta.
Singkatnya, mereka adalah manusia biasa yang jatuh cinta. Seperti biasanya, hasrat akan selalu mengekor dalam kata cinta. Ajo Kawir dan Iteungpun beberapa kali melakukan ciuman hangat kemudian naik kelas ke arah saling meraba. Ajo Kawir bebas meraba Iteung di bagian manapun yang ia suka, namun Iteung selalu dicegat oleh Ajo Kawir ketika ingin memasuki hal paling kokoh dalam diri Ajo Kawir.
Ajo Kawir tentu bukan orang yang tak ingin disentuh bagian terdalamnya. jauh di dalam hatinya, ia juga ingin Iteung mendapatkan apa yang seharusnya ia dapatkan. tapi rahasia besar dalam hidupnya tidak membiarkan itu terjadi. Burung yang memilih untuk tidur panjang membuatnya tidak bisa memberikan apa-apa. Burungnya memilih jalan sunyi. jalan yang tidak akan terusik oleh gangguan seriuh apapun.
Dengan alasan burung yang tak kunjung bangun itu, Ajo Kawir memutuskan untuk menjauhi Iteung.
Tapi jodoh memang tak akan lari kemana-mana. Ajo Kawir bertemu kembali dengan Iteung. diluar dugaan, iteung menerima keadaan Ajo Kawir yang memiliki burung pemalas. merekapun menyepakati untuk menggantikan fungsi burung itu dengan jari-jari Ajo Kawir. Betapa bersyukurnya Ajo kawir memiliki jari-jari yang kini ia beri nama jari kebahagiaan Iteung.
waktu berjalan cepat. hari berganti bulan dan bulanpun berganti tahun. tibalah pada suatu pagi ia mendengar Iteung muntah di toilet. ketika ditanya kenapa, iteung hanya menjawabnya dengan tangisan.
ya, Iteung hamil. entah dengan siapa.
itulah sepenggal kisah yang diceritakan lelaki itu kepadaku. kisah tentang dua orang yang saling jatuh cinta. kisah tentang cinta dan bercinta.
beberapa orang memandang cinta dan bercinta adalah satu kesatuan. untuk dapat bercinta dengan seseorang, maka kita harus mencintainya terlebih dahulu, atau pura-pura mencintainya, atau minimal bilang cinta yang juga menjadi tiket untuk melucuti pakaiannya. sedangkan sebagian orang lainnya memandang cinta dan bercinta adalah dua hal yang berbeda. kamu bisa bercinta dengan siapa saja tanpa mencintainya, atau kamu bisa mencintai siapa saja tanpa bercinta dengannya.
lalu untuk apa orang membangun sebuah komitmen dalam percintaan? apakah sebagai jaminan bahwa cintamu hanya untukku, ataukah bercintamu hanya denganku?
pacaran misalnya. kita memilih orang tertentu untuk mengenal kita melebihi yang diketahui oleh orang lain. tak hanya tentang aktifitas dan pemikiran, tapi juga tentang beberapa bagian tubuh. kemudian kita merasa tidak cocok. lalu kita putus. beberapa waktu kemudian kita akan bertemu dengan orang lain yang kita kira sejalan dengan kita. kemudian kita mengulangi ritme yang sama. begitu seterusnya.
banyak orang pacaran beberapa kali dan juga putus berkali-kali. lalu untuk apa kita pacaran?
apakah pacaran soal cinta ataukah bercinta?
masih bisakah kita mencinta tanpa bercinta?
Dalam ceritanya, Ajo Kawir dan Iteung adalah sepasang manusia yang saling jatuh cinta. mereka dipertemukan dalam keadaan yang sama sekali jauh dari kata romantis jika kita menggunakan kacamata FTV untuk melihatnya. Iteung adalah seorang Body Guard, sementara Ajo Kawir adalah orang yang ingin "memberi pelajaran" kepada orang yang dilindungi oleh Iteung. setelah terjadi perkelahian hebat di antara keduanya, merekapun saling jatuh cinta.
Singkatnya, mereka adalah manusia biasa yang jatuh cinta. Seperti biasanya, hasrat akan selalu mengekor dalam kata cinta. Ajo Kawir dan Iteungpun beberapa kali melakukan ciuman hangat kemudian naik kelas ke arah saling meraba. Ajo Kawir bebas meraba Iteung di bagian manapun yang ia suka, namun Iteung selalu dicegat oleh Ajo Kawir ketika ingin memasuki hal paling kokoh dalam diri Ajo Kawir.
Ajo Kawir tentu bukan orang yang tak ingin disentuh bagian terdalamnya. jauh di dalam hatinya, ia juga ingin Iteung mendapatkan apa yang seharusnya ia dapatkan. tapi rahasia besar dalam hidupnya tidak membiarkan itu terjadi. Burung yang memilih untuk tidur panjang membuatnya tidak bisa memberikan apa-apa. Burungnya memilih jalan sunyi. jalan yang tidak akan terusik oleh gangguan seriuh apapun.
Dengan alasan burung yang tak kunjung bangun itu, Ajo Kawir memutuskan untuk menjauhi Iteung.
Tapi jodoh memang tak akan lari kemana-mana. Ajo Kawir bertemu kembali dengan Iteung. diluar dugaan, iteung menerima keadaan Ajo Kawir yang memiliki burung pemalas. merekapun menyepakati untuk menggantikan fungsi burung itu dengan jari-jari Ajo Kawir. Betapa bersyukurnya Ajo kawir memiliki jari-jari yang kini ia beri nama jari kebahagiaan Iteung.
waktu berjalan cepat. hari berganti bulan dan bulanpun berganti tahun. tibalah pada suatu pagi ia mendengar Iteung muntah di toilet. ketika ditanya kenapa, iteung hanya menjawabnya dengan tangisan.
ya, Iteung hamil. entah dengan siapa.
itulah sepenggal kisah yang diceritakan lelaki itu kepadaku. kisah tentang dua orang yang saling jatuh cinta. kisah tentang cinta dan bercinta.
beberapa orang memandang cinta dan bercinta adalah satu kesatuan. untuk dapat bercinta dengan seseorang, maka kita harus mencintainya terlebih dahulu, atau pura-pura mencintainya, atau minimal bilang cinta yang juga menjadi tiket untuk melucuti pakaiannya. sedangkan sebagian orang lainnya memandang cinta dan bercinta adalah dua hal yang berbeda. kamu bisa bercinta dengan siapa saja tanpa mencintainya, atau kamu bisa mencintai siapa saja tanpa bercinta dengannya.
lalu untuk apa orang membangun sebuah komitmen dalam percintaan? apakah sebagai jaminan bahwa cintamu hanya untukku, ataukah bercintamu hanya denganku?
pacaran misalnya. kita memilih orang tertentu untuk mengenal kita melebihi yang diketahui oleh orang lain. tak hanya tentang aktifitas dan pemikiran, tapi juga tentang beberapa bagian tubuh. kemudian kita merasa tidak cocok. lalu kita putus. beberapa waktu kemudian kita akan bertemu dengan orang lain yang kita kira sejalan dengan kita. kemudian kita mengulangi ritme yang sama. begitu seterusnya.
banyak orang pacaran beberapa kali dan juga putus berkali-kali. lalu untuk apa kita pacaran?
apakah pacaran soal cinta ataukah bercinta?
masih bisakah kita mencinta tanpa bercinta?