back to start

apapun yang menjadi alasan ketidaknyamanan belakangan ini, satu yang perlu kita ingat. kegilaan ini tidak menghasilkan apapun.
seberapa banyak makian yang saling kita lontarkan tidak akan membawa kita pada lingkaran kesepakatan.
kita sama-sama tahu bahwa berdebat bukanlah tujuan. berdebat hanyalah media untuk mencapai kesepakatan.
atau bahkan kita sampai pada klimaks dimana kita saling percaya bahwa kita sama-sama tidak bisa dipercaya.

waktu membuat semua terungkap.  bukan aku yang berubah, bukan juga kamu.
kita hanya baru sama-sama tahu  kalau kita punya sisi gelap masing-masing.

tidak ada yang sama, tidak juga yang berubah. hanya kita yang makin tahu satu sama lain.

bukan keadan yang makin membuat kita tidak nyaman, tapi kita yang membuka semua sekat diri yang selama ini kita tanam bersama hasrat yang tersembunyi. mungkin karena kita sudah menganggap diri kita adalah bagian dari yang lainnya.

miris.

empat tahun dierami, ahirnya siap menetas

foto di atas bukan sekedar kertas. bukan sekedar tulisan, tidak hanya sekedar kumpulan ide yang terangkum dalam satu klipan hekter. foto diatas adalah mimpi yang menjajah semenjak empat tahun lalu.
tolong doakan impian diatas agar cepat menjadi kenyataan. doakan editornya sehat selalu, tidak punya masalah pencernaan atau kutu air yang membuatnya terhalang untuk mengedit naskah presiden kelinci. doakan agar kiamat belum terjadi.

all in one


Minggu, 3 maret 2013 di seputaran gedung kesenian yang bau air seni

Dear sumiku yang entah siapa. Tulisan kali ini kudedikasikan untukmu yang kutulis diantara para laki-laki yang  menguap bersama asap rokok mereka. Diantara ratusan motor yang terperkir berjejeran bersama cacing tanah yang makin silau dengan terangnya lampu mercuri.
Mungkin kamu akan bertanya nanti apakah aku pernah bersama laki-laki di jam selarut ini, dan jawabanku akan kuurai di tulisan kali ini.
Wahai suamiku yang nantinya untukmu aku mengabdi sejak terbitnya matahari sampai terbenam mata sumai yang tidak lain adalah kau, taukah kamu mengapa ikan begitu nyaman dengan air putih dan mabuk ketika berada di air teh? Aku pernah menelitu tentang hal itu sayang, entah kenapa belakangan aku begitu tergila-gila dengan mahluk yang berenang itu. Menurutku hidup mereka begitu mudah. Mereka menganut system all in one. Semuanya air. Mereka bisa tenang makan di dalam air tanpa harus memikirkan kotoran yang barusaja mereka buang di air tempat mereka makan. Mereka tidak pernah merasa haus dan dehidrasi karna tempat mereka tinggal selalu memberikan kesegaran. Mereka tidak perlu bersusah payah mandi ketika mereka banyak beraktifitas, dan mungkin masih banyak all in one ikan lainnya yang belum sempat kurenungkan.
Sayang, aku Cuma ingin mejadi air bagimu. Tempat dimana kau bisa mendapatkan segalanya. Itulah alasan mengapa aku masih lima meter dari aspal pada jam selarut ini. Ngomong-ngomong, tolong pijit aku dong. Lagi flu nih.

 

Presiden Kelinci © 2012 | Muda, Bermutu dan Selera Semua Umat
Redesigned by @sleepingpasa