tanda

pesan diterima : "blognya udah berdebu"
pesan terkirim  : "pengen nulis tapi gak tau mau nulis apa"
pesan diterima : "Lukisan abstrak peristiwa yang menceritakan sesuatu"
pesan terkirim : "hahahaha apasih".

beralih ke pesan lainnya...

pesan terkirim : "ia makasih yah, you Rock!"
pesan diterima : " ia pin. okedeh. sukses tadi acaranya. Eh soundnya siapa yang dipake tadi?"
pesan terkirim : " Ia alhamdulillah. sudah selesai. tadi soundnya teman. kenapa emang?"

beberapa kali, kita memang menjadi seseorang yang mengakhiri pembicaraan. entah itu dengan pertanyaan atau pernyataan. tapi seringkali, beberapa orang justru tidak memahami konsep pertanyaan dan pernyataan ini sendiri.

sesungguhnya, "aku sayang kamu" dan "aku sayang. Kamu?" itu dua hal yang berbeda. meskipun dengan kalimat yang sama. tanda baca bisa membuat jarak yang sangat jauh di antara mereka. ya teman, tanda.

setiap tanda membuat guratan sendiri pada segala sesuatu yang ia sertai. tanda membuat kita berbeda. ketika sistem dunia berusaha membuat kita sama dengan menerapkan tanda yang sama kepada setiap orang, salahkah jika kita membuat tanda yang berbeda untuk diri kita sendiri?

bukan kode

selamat malam oasis. terimakasih untuk stand by me yang menemani jariku meloncat di atas keyboard komputer milik kosan teman sekampung ini. kata teman kamu, pagi tadi jari kamu sempat mampir ke sini. aku sebenarnya lagi males nulis sih, tapi pas dengar kalo ujung jarimu belum lama menyentuh barang yang aku sentuh sekarang, aku seolah diberi kekuatan dari sumber yang tak diketahui. aku curiga itu kangen yang maha kuasa.

oh ia, aku mau cerita sedikit tentang workshop yang tadi sore aku ikuti. disana ada seorang wanita muda kira-kira tingginya satu setengah meter yang sangat antusias bercerita tentang kisah pilu perjalanan cintanya. dia bukan pemateri. dia hanya salah satu peserta workshop yang diberi kesempatan pemateri untuk menceritakan soal ide filmnya. aku tahu kalau itu kisah cintanya karena ada salah satu temannya yang duduk di samping kanan panggung berteriak saat dia mulai bercerita.

kurang lebih sih ceritanya soal cewek yang memendam rasa selama lima tahun, kemudian dia hanya bisa merasakan nikmatnya berbagi kasih secara utuh dalam ikatan komitmen yang normalnya disebut pacaran selama empat hari. alasan mereka putus sih tidak diceritakan secara detail dan aku juga tidak terlalu tertarik untuk mencari tahu. aku juga tidak tahu kenapa aku ceritakan ini padamu. mungkin karena inilah yang mendominasi pikiranku saat ini.

aku tahu kamu bahkan mungkin sangat tidak tertarik untuk mendengar hal yang aku ceritakan tadi. tapi tahukah kamu bahwa orang kangen akan selalu menceritakan apa saja asalkan dia punya bahan untuk tetap kau perhatikan tanpa harus bilang kalau ia sedang kangen?

tapi tunggu dulu. kalau aku ceritakan ini padamu, bisakah kamu bantu aku menjelaskan siapa yang dominan di pikiranku? kamu atau cerita ini?

kalau kamu tahu jawabannya, tolong tinggalkan tulisan di kolom komentar kemudian poskan agar aku bisa mengakhiri tulisan ini tanpa tanda tanya. soalnya aku kemarin dapat teguran dari salah satu majalah kampus yang bilang bahwa tanda tanya bukanlah cara yang baik untuk mengakhiri sebuah tulisan. meskipun nantinya tulisan yang kamu tinggalkan tidak akan mengobati apapun, setidaknya biarkan tulisan dan isinya berakhir dengan satu kejelasan dan bukan tanda tanya.

 

Presiden Kelinci © 2012 | Muda, Bermutu dan Selera Semua Umat
Redesigned by @sleepingpasa