cinta kan membawamu

lagi coba-coba bikin cover lagu plus puisi. semoga tidak muntah
http://www.4shared.com/music/WOBxp9H2/cinta_kan_membawamu.html

gugur

Semua yang kupegang tiba-tiba menyublim bersama setiap pertanyaan yang muncul dalam benak. Secara serentak hidupku berubah tiba-tiba menjadi keraguan. Keraguan atas semua keraguan. Tiba-tiba kepercayaanku menjadi yang paling tidak kupercaya.
Semua yang terhalangi seolah terbuka. Namun keterbukaan kemudian menjadi tirai baru yang membuatku tertutup begitu lama.  Apa dan mengapa. Dua kata yang membolak-balikkan tanda Tanya dalam pikiranku. Membuat titik selama ini yang tertera dan kukira akhir perjalanan perlahan bertambah dan bertambah kemudian menjadi titik-titik.  Kenapa begitu banyak hal mudah yang kemudian menyusahkan? Kenapa begitu banyak pertanyaan mudah yang membingungkan? Mengoyak secara pasti segala yang telah tertanam dan ditanamkan.
Bahagia. Tujuh huruf. Kata mereka, Tuhan suka dengan angka tujuh. Apa ketujuh huruf ini adalah salah satu yang paling disukai? Atau mungkin tujuh huruf ini adalah tujuan dari semua huruf? Kenapa tujuh huruf ini menjadi begitu runyam? Dimana dalam mencapai tujuh huruf kita harus rela berkantung mata, tidak tidur, kurang makan, dan kadang mendapat berbagai pembahasan yang seolah membuat otak ingin menjadi lambung dan lambung ingin menjadi otak. Mengesankan.

pernah

rintik hujan dibalik atap kita yang terbuat dari beton tak terdengar sampai kedalam ruangan. kita juga tak perduli apakah diluar hujan atau tidak.

kita pernah sama-sama perduli tentang butiran air hujan yang berhasil melewati tebalnya persatuan antara kerikil, pasir, air dan semen. kita berlomba mengambil satu wadah untuk menjadi lapangan mendarat bagi butiran air itu. kita seolah percaya jika air akan merasa lebih baik dan tidak akan pegal linu ketika ia mendarat di wadah.

kita pernah sama-sama tertawa tentang kecerobohan orang lain. kita pernah saling mengingatkan agar tak terkena hujan jika ingin bepergian. kita pernah saling mengelap sepatu agar sama-sama tak terkena kutu air.

aku benci dengan semua pernah yang kita lalui. aku murka dengan beton tebal yang mengkotak-kotakkan kita menjadi aku di 3x4 dan engkau di 4x5. aku lelah berjalan dengan menutupo mata dan telinga. aku penasaran dengan apa kabarnya rambutmu.

apakah kau juga begitu wahai yang pernah bersatu dengaanku ketika kita masih hemoglobin yang mengaliri arteri dan vena kakek?

 

Presiden Kelinci © 2012 | Muda, Bermutu dan Selera Semua Umat
Redesigned by @sleepingpasa