ada banyak hal yang membuat tekanan dalam hidup. keinginan yang makin lama makin banyak, ada obsesi jadi personil cherrybelle yang tak mungkin terjadi mengingat penampilan gue yang lebih cocok ada di antara massa saat pembacaan teks proklamasi, dan ada banyak hal lain yang seolah menjadi siluman koin lima kilogram dan bersarang di pundak bagian kanan.
dengan berbagai macam bentuk tekanan yang menggelembung, akhirnya gue bersama calon teman beranak memutuskan untuk mengangkat contoh anak untuk menghibur hati. dalam hal ini ada tiga pilihan contoh anak yang tidak membutuhkan banyak perawatan dan kotorannya sedikit yaitu : bekicot, cicak dan hamster. dengan memandang dari segi x sedemikian higga y, maka hamsterpun dipilih untuk menjadi contoh peranakan kami. eh, percontohan anak kami. eh... pokoknya gitu lah.
sore itu gak terlalu panas, tapi juga gak terlalu dingin, sedang-sedang saja. seperti basa, angin di makassar masih berhembus dengan terlalu bersemangat. gue berada di balik punggung si calon beranak, dan kita ada di atas satu motor yang membawa kami ke suatu pasar burung. memang namanya pasar burung sodara-sodara. entah burung siapa yang pertama menemukan pasar itu, namun itulah takdirnya.. guepun sampai di pasar burung tersebut dan langsung disambut oleh beberapa burung. burung-burung yang bikin gue sadar bahwa warna-warni gak slamanya gaul. warna-warni juga kadang adalah telur dari kealayan.
fokus ke topik, gue mencari dengan teliti dan menggunakan rumus trigonometri yang gue pelajari di sma yaitu ketika kita berada di satu sudut segitiga, melihatlah ke sudut segitiga lainnya sampai lo mendapatkan cahaya terang, danitulah yang lo cari. memang semacam acara pembuka jendela hati.
tiba di satu toko yang dijaga oleh seorang pria brnama jono. pria tersebut menggunakan pakaian berwarna putih dan sudah agak usang, kalau dilihat-lihat sih kemungkinan besar dialah orang yang sering mencegat mawar ketika mawar sedang berada di perjalanan sepulang sekolah. tapi ah, tidak baik memfitnah orang..
kembali ke tujuan, gue melihat ada banyak sekali hamster dengan keahlian tidur yang mereka miliki. dari piluhan hamster, hanya ada dua hamster yang bangun dan berlarian kesana-kemari. tapi gue gak setuju kalau mereka dinyatakan mencari alamat palsu. mereka bangun, mereka lincah, dan salah satu dari mereka menatap ke arah gue dengan mata yang bersianar seolah menyatakan isyarat minta bantuan agar mereka terbebas dari sang jono berbaju putih.
dengan sangat berhati-hati, guepun memilih dua hamster yang menurut gue layak untuk menjadi percontohan untuk memelihara anak nantinya. dua hamster yatim-piatu yang gue pilih itupun kemudian secara tidak sengaja adalah satu pasang cowok dan cewek. padahal awalnya gue ingin memiliki satu pasangan hamster yang homo karena gue sampe sekarang belum punya referensi yang cukup tentang bidan yang khusus erawat hamster yang sedang ingin melahirkan.
hamster berkelamin perempuan gue beri nama minyi, dan yang pria gue beri nama cingi. mereka secara tidak sengaja telah dijodohkan oleh gue dan si calon beranak. mereka yang bukan muhrim adalah dua insan yang disatukan dalam satu penjara suci. mengurung dua hamster yang bukan muhrim dalam satu kandang bagaikan membuka tempat prostitusi untuk pra hamster. betapa berdosanya diri ini ya oloh :'(
buat para pembaca yang memiliki koneksi dengan para penghulu spesialis hamster, mohon hubungi gue. gue pengen minyi jadi yang halal untuk cingi, dan cingi menjadi kiblat untuk minyi. :')
dengan berbagai macam bentuk tekanan yang menggelembung, akhirnya gue bersama calon teman beranak memutuskan untuk mengangkat contoh anak untuk menghibur hati. dalam hal ini ada tiga pilihan contoh anak yang tidak membutuhkan banyak perawatan dan kotorannya sedikit yaitu : bekicot, cicak dan hamster. dengan memandang dari segi x sedemikian higga y, maka hamsterpun dipilih untuk menjadi contoh peranakan kami. eh, percontohan anak kami. eh... pokoknya gitu lah.
sore itu gak terlalu panas, tapi juga gak terlalu dingin, sedang-sedang saja. seperti basa, angin di makassar masih berhembus dengan terlalu bersemangat. gue berada di balik punggung si calon beranak, dan kita ada di atas satu motor yang membawa kami ke suatu pasar burung. memang namanya pasar burung sodara-sodara. entah burung siapa yang pertama menemukan pasar itu, namun itulah takdirnya.. guepun sampai di pasar burung tersebut dan langsung disambut oleh beberapa burung. burung-burung yang bikin gue sadar bahwa warna-warni gak slamanya gaul. warna-warni juga kadang adalah telur dari kealayan.
fokus ke topik, gue mencari dengan teliti dan menggunakan rumus trigonometri yang gue pelajari di sma yaitu ketika kita berada di satu sudut segitiga, melihatlah ke sudut segitiga lainnya sampai lo mendapatkan cahaya terang, danitulah yang lo cari. memang semacam acara pembuka jendela hati.
tiba di satu toko yang dijaga oleh seorang pria brnama jono. pria tersebut menggunakan pakaian berwarna putih dan sudah agak usang, kalau dilihat-lihat sih kemungkinan besar dialah orang yang sering mencegat mawar ketika mawar sedang berada di perjalanan sepulang sekolah. tapi ah, tidak baik memfitnah orang..
kembali ke tujuan, gue melihat ada banyak sekali hamster dengan keahlian tidur yang mereka miliki. dari piluhan hamster, hanya ada dua hamster yang bangun dan berlarian kesana-kemari. tapi gue gak setuju kalau mereka dinyatakan mencari alamat palsu. mereka bangun, mereka lincah, dan salah satu dari mereka menatap ke arah gue dengan mata yang bersianar seolah menyatakan isyarat minta bantuan agar mereka terbebas dari sang jono berbaju putih.
dengan sangat berhati-hati, guepun memilih dua hamster yang menurut gue layak untuk menjadi percontohan untuk memelihara anak nantinya. dua hamster yatim-piatu yang gue pilih itupun kemudian secara tidak sengaja adalah satu pasang cowok dan cewek. padahal awalnya gue ingin memiliki satu pasangan hamster yang homo karena gue sampe sekarang belum punya referensi yang cukup tentang bidan yang khusus erawat hamster yang sedang ingin melahirkan.
hamster berkelamin perempuan gue beri nama minyi, dan yang pria gue beri nama cingi. mereka secara tidak sengaja telah dijodohkan oleh gue dan si calon beranak. mereka yang bukan muhrim adalah dua insan yang disatukan dalam satu penjara suci. mengurung dua hamster yang bukan muhrim dalam satu kandang bagaikan membuka tempat prostitusi untuk pra hamster. betapa berdosanya diri ini ya oloh :'(
buat para pembaca yang memiliki koneksi dengan para penghulu spesialis hamster, mohon hubungi gue. gue pengen minyi jadi yang halal untuk cingi, dan cingi menjadi kiblat untuk minyi. :')