tas tangan bertuliskan STOP TO START terletak tepat di samping sepatu converse warna hitam yang sudah masuk kategori rombeng itu hanya berjarak lima cm dari kaki ami. jemari kaki yang mengandung banyak kulit mati itu sesekali bergoyang seiring jari tangannya yang sedaritadi sibuk menyambungkan apa yang ada di pikirannya dengan kalimat yang muncul di layar laptop. entah mengapa menulis malam ini menjadi lebih berat dari biasanya. sesekali jari tangannya terhenti karena ketidak sanggupan saraf sensorik menghantarkan pesan dari otak ke jari tangan. lebih tepatnya sih saraf sensoriknya tak sudi karena apa yang ingindia tuliskan berlawanan dengan apa yang diperintahkan otaknya.
satu kalimat, dua kalimat, tiga kalimat, hapus lagi. menekan tombol backspace seolah menjadi ritual wajib setelah menuliskan beberapa kalimat sebelumnya. nampaknya gerimis sore tadi masih membawa efek samping yang diluar dugaan. bukan soal gerimisnya, tapi apa yang terjadi saat gerimis.
dunia memang selalu punya cara untuk memberi kita kejutan. ulang tahun ataupun bukan dunia tak mau peduli. dan nampaknya ami adalah nama yang muncul dari hasil kocokan arisan panci antara dunia dengan dirinya sendiri. atau mungkin malaikat. Tuhan juga. entahlah.
senin sore yang penuh kepenatan. setelah mengawali pagi dengan membuat status "monster day" di akun jejaring sosial miliknya, amipun harus menghantar kepergian matahari dengan segenap amarah dari bosnya di kantor yang kadang sulit membedakan mana urusan pribadi dan yang mana urusan kantor. ironis memang, bawahan seolah punya label di belakang kerah yang menegaskan bahwa semua kesalahan berasal dari bwahan. tapi kita tinggalkan saja dulu bosnya yang memiliki perut berdiameter setengah meter dan beralih ke hal yang lebih ramping yaitu wanita sekantornya, wina.
wina yang berkaki jenjang, pinggul yang aduhai, body bak model papan catur dan juga rambut hitam yang sengaja diberi warna agak joklat sehingga terlihat memadu dengan hidungnya yang mungil, pipi tirus dan juga bibirnya yang tipis. matanya yang kecoklatan menambah kesan sexy pada wina. ya, memang itulah yang diinginkan wina. sekretaris dengan body semriwing dan menjadi primadona kantor.
saeperti biasa, cewek cantik itu memiliki keuntungan dalam hidup yaitu setengah dari masalah hidupnya sudah teratasi. layaknya hari ini. kesalahan yang harusnya ditanggung oleh wina sontak berpindah ke ami, lagi-lagi karena wina adalah wanita cantik.
ami tak pernah menyalahkan wina atas apa yang terjadi padanya hari ini. ami juga tak pernah menyalahkan wina yang tinggal sebulan lagi akan menikah dengan Erwin laki-laki pujaan ami. erwin dulunya adalah teman sebangku ami di SMP bakti jaya. sosok erwin yang tinggi, gagah dan berkarisma membuat ami tak bisa berpaling kepada laki-laki lain. semanjak ami mengenal Erwin, ami seolah menemukan dunianya. menemukan kompasnya yang hilang, menemukan ranting yang patah, jarum yang jatuh dan apapun itu yang perlu ditemukan. tapi lagi-lagi sayang, wanita cantik selalu sepuluh langkah lebih dulu. ami hanya bisa menjadi pengagum, dan sebulan lagi wina akan menjadi seseorang yang merawat erwin sehingga akan terus pantas untuk dikagumi oleh ami.
lagi-lagi ami tak menyalahkan wina, tak juga menyalahkan Erwin. ami kadang hanya mempermasalahkan dirinya sendiri. kenapa ia bisa sekantor dengan wina yang notabene adalah saingannya yang jelas-jelas merebut Pujaan hatinya? kenpa ia harus sesakit ini kalau Erwin memang bukan miliknya? dan kenapa pula ia harus jatuh cinta kepada Ahmad Erwin yang nama hanya berjarak satu nama setelah namanya sendiri di absen kelas yaitu Ahmad Amiruddin? mengapa?
titik. jari tangan ami berhenti, seiring dengan air mata yang membasahi pahanya.
perkara keikhlasan.
5 tahun yang lalu
Twist ending :)
BalasHapus"...dan kenapa pula ia harus jatuh cinta kepada Ahmad Erwin yang nama hanya berjarak satu nama setelah namanya sendiri di absen kelas yaitu Ahmad Amiruddin ? "
Keep writing, Viny.
thanks anto. :)
BalasHapus